Karya Tulis Santri Penerima Beasiswa Mandiri VII DPU-Daarut Tauhid
Yogyakarta.
“Pendamping Beasiswa
Prestatif yang Ideal Solusi Problematika Remaja Islam”
Anjar
Prihatanto Pamilih
S1
Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta
Penerima
Beasiswa Mandiri VII, DPU-Daarut Tauhid Yogyakarta
- PENDAHULUAN
Faktor
kemajuan teknologi media informasi yang tidak diimbangi dengan penanaman nilai
moral agama dan budi pekerti menyebabkan tumbuh suburnya akses materi oleh
berbagai kalangan termasuk remaja masa kini. Media massa kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Media massa baik cetak maupun elektronik, mampu menjadi sarana yang
cukup efektif dalam membentuk opini publik, karena dapat dengan mudah
didapatkan. Saat ini pun musuh-musuh Islam menggunakan media massa sebagai
salah satu sarana untuk menyebarkan “Ghazwul Fikr” (Perang Pemikiran), melalui
4S1F(Story, Song, Sport, Sex, Fashion) mereka berupaya merusak akhlaq dan
aqidah para pemuda Islam, yang sayangnya dikarenakan minimnya pemahaman
keislaman membuat para pemuda tersebut jatuh terperosok ke dalamnya.
- PEMBAHASAN
Masa
remaja adalah masa transisi diri periode anak ke dewasa. Apabila kita
perhatikan dan kita ikuti pertumbuhan anak sejak lahir sampai besar akan
didapati bahwa anak itu tumbuh secara berangsur angsur bersamaan dengan
bertambahnya umur. Demikian pula halnya dengan pertumbuhan identitas/konsep
diri juga berkembang seiring dengan bertambahnya berbagai pengalaman dan pengetahuan
yang didapatnya. Sehingga solusi yang diharapkan adalah adanya Pendampingan
bagi penerima beasiswa prestatif yang tertuju pada kalangan remaja.
Setiap remaja memiliki lingkungan yang berbeda-beda
serta latar belakang ekonomi yang berbeda-beda, pergaulan, keluarga, pendidikan
dan seterusnya. Pergaulan yang salah menjadi salah satu penyebab terjadinya problematika remaja. Apalagi di zaman sekarang ini dengan alasan modernisasi para
remaja ingin mencoba sesuatu yang seharusnya tak pantas dikerjakan.
Perlu adanya bimbingan dan pendekatan secara
psikologis, Para pendamping diambil dari relawan,
penerima Beasiswa Mandiri Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut Tauhid, dan pengelola
pondok pesantren.
Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan remaja terutama para penerima
Beasiswa prestatif sehingga memiliki peranan penting di dalam turut serta
menjaga dan membentengi akhlaq para pemuda Islam. Dimulai tentunya setelah terlebih dahulu
mereka membentengi diri, agar jangan sampai mereka yang justru terjerumus ke lubang
yang sama. Kemudian perlu adanya dukungan dari Institusi
keluarga sebagai bagian inti sarana sosialisasi nilai terhadap anak serta
sekolah sebagai institusi kedua setelah keluarga, seharusnya mampu menjalankan
perannya untuk menanamkan nillai-nilai budi pekerti maupun agama di dalam
pembentukan moral remaja. Namun fakta menunjukan bahwa “seakan” kedua institusi
itu mengalami kegagalan dalam proses sosialisasi nilai terhadap remaja. Mengenai
harapan akan peran lembaga sosial/agama merupakan alternatif solusi yang dapat
dilihat sebagai pihak, terutama program Beasiswa Prestatif Dompet Peduli Umat
(DPU) Daarut Tauhid.
Program
pemberian beasiswa kepada pelajar dhuafa berprestasi dari mulai tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Disamping itu,
dilakukan pendampingan dan pembekalan akhlaq serta mental berbasis leadership
dan entrepreneurship. Indikator keberhasilan yg dapat diaharapkan dari proses
pendampingan beasiswa preastatif adalah adanya perubahan perilaku siswa dalam
kehidupan sehari-hari sebagai ciri-ciri siswa yang berprestasi, berakhlaq
mulia, dan memiliki kecakapan hidup. Serta dukungan peran serta masyarakat melalui
bentuk bantuan/donasi dalam membantu menangani permasalahan pendidikan.
Setiap
Rissalah besar membutuhkan orang orang besar, yg punya obsesi besar, akhirat yg
tidak ada titik hentinya. Kebesaran yg dibentuk, di format, dikemas, dikelola,
dan difungsikan secara optimal itulah yang akan menyejarah, menjadi peradaban
besar.
Pendamping
atau mentor yang siap secara mental dan pikiran untuk membimbing atau
pendampingan agar melakukan proses perubahan menuju tujuan yang dikehendaki.
Hal ini diperlukan pada diri seorang Pendamping adanya kesiapan mental dan
pikiran untuk menjadi seorang pendamping itu sendiri. Tanpa paksaan atau tanpa
indoktrinasi dari orang lain atau dari lingkungannya. Kesadaran tersebut muncul
dari konsep diri yang jelas tentang perannya sebagai pendamping yang tertanam
kesabaran dan keikhlasahan. Dalam mengasuh atau membimbing para santri prestatif
tersebut, seorang pendamping juga harus memiliki tujuan, sehingga proses
perubahan itu berjalan dengan target yang jelas terhadap proses perubahan dari
orang yang diasuhnya, yang mungkin membutuhkan waktu lama.
Pendamping
Beasiswa Prestatif yg ideal adalah :
-
Memiliki pengetahuan
tentang Islam sebagai minhajul hayah (metode hidup), khususnya menguasai
kurikulum pembinaan
-
Mempunyai kemampuan
membaca dan menulis huruf Arab, meskipun tingkat dasar.
-
Tidak terbata-bata
dalam membaca Al Qur’an.
-
Mempunyai kemampuan
mengorganisir.
-
Mempunyai kemampuan
merespon dan menyelesaikan masalah.
-
Mempunyai kemampuan
menyampaikan ide dan pengetahuannya kepada orang lain.
-
Berusaha menghiasi
dirinya dengan akhlaq Islami, khususnya akhlaq sebagai seorang mentor.
C.
KESIMPULAN
Dalam
mencapai tujuan Pendampingan, pendamping dituntut untuk mampu bekerjasama
sehingga terbentuknya ukhuwah Islamiyah di antara pendamping dengan orang yang
diasuhnya. Menjadi Pendamping juga bermanfaat bagi dirinya sebagai bentuk
pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembinaan selanjutnya, tapi juga
bermanfaat untuk kesuksesan hidup seorang pendamping. Seperti daopat
meningkatkan kepercayaan diri, komunikasi, bergaul, mengemukakan pendapat,
mempengaruhi orang lain, merencanakan sesuatu, menilai orang lain, mengatur
waktu, mengkreasikan sesuatu, mendengar pendapat orang lain, mempercayai orang
lain, dan sebagainya. Pembelajaran tersebut tak akan didapatkan di sekolah
formal.
- DAFTAR PUSTAKA
Solikhin Abu Izzudin. 2012. New
Quantum Tarbiyah : Membentuk Kader Dahsyat Full Manfaat !. Yogyakarta : Pro-U
Media.
[E-book]
Satria Hadi Lubis.2002. Menjadi Murobbi Sukses.
www.dakwatuna.com
www.dpudt-jogja.org/
www.mentoring98.wordpress.com

Tidak ada komentar: