Oleh: Nurul Hidayah
Pendahuluan
Seseorang
yang telah berkeluarga, akan mempunyai pola berpikir dan kebiasaan yang berbeda
dengan orang yang belum berkeluarga. Orang yang telah berkeluarga cenderung
akan lebih banyak “berpikir” daripada yang belum berkeluarga. Terlebih lagi
saat seseorang sudah mempunyai anak.
Kesibukan-kesibukan
yang dilakukan orang tua akan berpengaruh pada kebutuhan untuk tidur. Orang
yang sudah berkeluarga biasanya mempunyai intensitas tidur yang lebih sedikit
jika dibandingkan dengan kondisi normalnya. Beberapa ibu mengakui bahwa, saat
usia sudah mulai tua, semakin sulit untuk tidur pada kondisi normal seperti
biasanya. Ada yang susah sekali untuk memejamkan mata, hingga begadang sampai
dini hari. Ada pula yang pada malam hari tidur normal, tapi saat terbangun
susah untuk tidur atau memejamkan mata kembali.
Kondisi
yang dialami seorang ini dapat dimanfaat untuk mendekatkan diri kepada Rabb.
Salah satu alternatif terbaik yang dapat dilakukan adalah shalat tahajud. Salat tahajud merupakan
shalat sunah yang dilakukan pada malam hari. Shalat tahajud ini belum banyak
dilaksanakan oleh ibu-ibu, padahal kondisi yang dimiliki itu sangat
memungkinkan. Oleh karena itu, penulis mengambil tema hikmah shalat tahajud
sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi ibu-ibu agar senantiasa melaksanakan
shalat tahajud.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana
cara menjalankan shalat tahajud?
2. Kapan
menjalankan shalat tahajud?
3. Apa
saja huikmah atau keutamaan menjalankan shalat tahajud?
Pembahasan
Definisi dan Dalil Naqli Shalat
Tahajud
Shalat
tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari, dimulai selepas
isya sampai menjelang subuh dan dikerjakan setelah tidur atau bangun tidur di
malam hari. Dan shalat tahajud sering juga disebut shalat malam atau disebut
juga shalatullail karena waktu yang
melaksanakan shalat ini pada malam hari dimana semua orang sedang tertidur
lelap.
Shalat Tahajud merupakan shalat yang
diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu.
Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk
dilaksanakan. Shalat
tahajud juga adalah shalat sunah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah
SAW sepanjang hidupnya.
Sahabat
Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda, “ Hai sekalian
manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta shalat malamlah di waktu
manusia sedang tidur, supaya kamu masuk surga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
Dalam
hadits lain disebutan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seutama-utama shalat
sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” (HR. Muslim)
Allah
SWT berfirman di dalam Al-Qur’an :
“Pada malam hari, hendaklah engkau shalat
Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau
ketempat yang terpuji.”(QS : Al-Isro’ : 79)
Waktu
Pelaksanaan Shalat Tahajud
Shalat
tahajud dilakukan pada waktu setelah sepanjang malam dari isya hingga subuh. Sedangkan
sepanjang malam ini ada saat-saat utama, lebih utama dan paling utama, maka
waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bagian, yakni:
1.
Sepertiga pertama, kira-kira mulai
dari jam 19.00 sampai jam 22.00, ini saat utama
2.
Sepertiga kedua, kira-kira mulai
dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00, ini saat yang lebih utama
3.
Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam
01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh, ini saat yang paling utama
Tata cara
shalat tahajud adalah sebagai berikut.
- Berniat untuk mengerjakan shalat tahajud
“Ushallii
sunnatat-tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa”
Artinya:
"Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah"
2. Raka'at
pertama membaca surah Al Fatihah, setelah itu di lanjut dengan bacaan/surah
lain yang anda kira sudah hafal
- Pada raka'at kedua/selanjutnya lakukan seperti
raka'at pertama
- Salam
Jumlah Raka’at Shalat Tahajud adalah
sebagai berikut.
Shalat tahajud
tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit dua raka’at. Yang paling utama
kita kekalkan adalah sebelas raka’at atau tiga belas raka’at, dengan dua
raka’at shalat Iftitah. Cara (kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap
dua rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW :“
Shalat malam itu, dua-dua.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Artinya:
""Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau
penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mulah
segala puji. Engkau raja penguasa langit dan bumi. Bagi-Mulah segala
puji, Engkaulah yang hak, Pemancar cahaya langit dan bumi. Bagi-Mulah segala
puji, Engkaulah yang hak, dan janji-Mu adalah benar, dan perjumpaan-Mu itu
adalah hak, dan firman-Mu adalah benar, dan surga adalah hak, dan neraka adalah
hak, dan nabi-nabi itu hak benar, dan Nabi Muhammad saw. adalah benar, dan saat
hari kiamat itu benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakkal)
kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada
Engkaulah kami berhukum.
Ampunilah kami atas kesalahan yang kami lakukan dan
yang sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan.
Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada Tuhan melainkan
Engkau Rabbul-'alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah"
Keutamaan Shalat Tahajud
Tentang keutamaan shalat Tahajud
tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda, “Barang siapa mengerjakan shalat
Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT
akan memberikan sembilan macam kemuliaan, yaitu lima macam di dunia dan empat macam
di akhirat.”
Adapun lima
keutamaan didunia itu, yakni:
1. Akan
dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2.
Tanda ketaatannya akan tampak
kelihatan dimukanya.
3.
Akan dicintai para hamba Allah yang
shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4.
Lidahnya akan mampu mengucapkan
kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan
dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yakni:
1. Wajahnya
berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2.
Akan mendapat keringanan ketika di
hisab.
3.
Ketika menyebrangi jembatan Shirotol
Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang
menyambar.
4. Catatan
amalnya diberikan ditangan kanan.
Kesimpulan
Shalat tahajud merupakan shalat sunnah yang utama dan
sangat dianjurkan. Waktu pelaksanaan shalat tahajud yang paling utama adalah
seperiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 01.00 hingga subuh. Jumlah rakaat
dalam shalat tahajud tidak ditentukkan batasan maksimalnya, hanya minimalnya 2
rakaat, dengan setiap 2 rakaat salam.
Adapun keutamaan shalat tahajud, terdiri dari
keutamaan di dunia dan keutamaan di akhirat, yakni sebagai berikut.
1. Keutamaan di
dunia itu, yakni:
a.
Akan dipelihara oleh Allah SWT dari
segala macam bencana.
b.
Tanda ketaatannya akan tampak
kelihatan dimukanya.
c.
Akan dicintai para hamba Allah yang
shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
d.
Lidahnya akan mampu mengucapkan
kata-kata yang mengandung hikmah.
e.
Akan dijadikan orang bijaksana,
yakni diberi pemahaman dalam agama.
2.
Keutamaan di akhirat, yakni:
a.
Wajahnya berseri ketika bangkit dari
kubur di Hari Pembalasan nanti.
b.
Akan mendapat keringanan ketika di
hisab.
c.
Ketika menyebrangi jembatan Shirotol
Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang
menyambar.
d.
Catatan amalnya diberikan ditangan
kanan.
REFERENSI
Akses internet melalui website http://fazaw.blogspot.com/2013/03/tata-cara-shalat-tahajud-dan-bacaan-doa.html#ixzz2VKz0LMyX

Tidak ada komentar: