Yogyakarta - Senin 26 September 2016 pukul 10.00 WIB, kantor DPU Daarut Tauhiid Yogyakarta kedatangan seorang bapak dan anak. Bapak tersebut bernama Sugeng yang keseharian berprofesi menjadi juru parkir di sebuah warung siomay. Akhir -akhir ini setiap sore sudah sering turun hujan sehingga pendapatan bapak Sugeng mengalami penurunan dan tidak menentu, karena hal tersebut Sheva Rizky N, siswa SD Muhammadiyah Purwo I yang merupakan anak pertama ini harus menunggak SPP selama 2 bulan padahal pada hari Rabu 28 September 2016 ia harus mengikuti UTS. Syarat mengikuti UTS harus mendapatkan kartu UTS dan syarat mendapatkan kartu UTS SPP harus dilunasi, sehingga sampai hari ini Sheva malu dan tidak mau masuk sekolah karena menunggak SPP selama 2 bulan

Tim DPU Daarut Tauhiid Yogyakarta kemudian melakukan survey dan silaturahim ke rumah kontrakan Bapak Sugeng. Saat melihat kondisi kontrakan beliau kami trenyuh melihat kontrakan kecil berukuran 2x3 meter beliau tinggal dan per bulan harus membayar Rp. 550.000, harga yang cukup mahal dengan kamar yang berukuran kecil. Rencana untuk menambah penghasilan keluarga Bapak Sugeng akan beralih profesi sebagai Tukang Becak

Semoga bantuan yang mungkin tidak seberapa dari donatur DPU Daarut Tauhiid ini bisa meringankan beban SPP anaknya dan anaknya mau sekolah lagi. Mohon doanya dari sahabat semua semoga keluarga Bapak Sugeng diberi ketabahan, kekuatan iman, dan perekonomian bisa lebih baik lagi.