Beasiswa Mandiri
Angkatan VII DPU DT YOGYAKARTA
Nama : Cahyono
School : Sekolah Tinggi Management Imu Komputer
dan Informatika Yogyakarta
Jurusan:
Information Of Engineer
Motto:
Keep Istiqomah
Muslim
Sejati Tekankan Gemar Introspeksi Diri
Ø Pendahuluan:
Introspeksi atau
Muhasabah secara sederhana bisa dipahami sama dengan introspeksi diri yaitu seseorang
bertanya kepada dirinya sendiri tentang perbuatan yang dia lakukan agar jiwa
menjadi tenang dan memastikan secara gamblang apakah perbuatan yang dilakukan
dalam kehidupannya sesuai dengan perintah – perintah Allah Ta’ala.
Demikianlah yang dilakukan oleh para
sahabat Nabi. Mereka tidak pernah menutup malam harinya kecuali telah melakukan
musahabah. Bahkan seorangAbu Bakar mampu menghisap dirinya sendiri sedemikian
rupa. Menjelang akhir wafatnya, Abu bakar memanggil putrinya Aisyah
radhiyallahu anha. Abu bakar berkata, “ Sesungguhnya semenjak kita menangani
urusan kaum Muslimin, tidak pernah makan (dari dan dirham mereka). Yang kita
makan adalah makanan yang keras dan sudah rusak.” ( HR. Ahmad).
Demikianlah Abu Bakar menghisap
dirinya sendiri. Bahkan sahabat utama Nabi itu tidak memperkenankan Aisyah
mengambil apa yang dimiliki Abu bakar.
Semuanya diminta
untuk diserahkan kepada umar bin khattab. Tentu, langkah abu bakar ini sangat
berat. Tetapi tatkala muhasabah telah menjadi gaya hidup maka tidak ada yang
lebih penting selain menyucikan diri demi ridha ilahi.
Abu bakar dan sahabat nabi yang
lainnya benar- benar serius menghisap dirnya hal tersebut tidak lain karena
hadist nabi yang berbunyi ; “ Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada
hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang masa mudanya,
digunakkan untuk apa, tentang hartanya, darimana diperoleh dan kemana
dihabiskan dan tentang ilmu nya , apa yang dilakukan dengan ilmunya.”( HR.
Tirmidzi). Jadi sebagai apa pun dan dimasa. Apapun seorang muslim wajib
melakukan muhasabah.
Sebelum hari perhitungan benar-benar
kita hadapi. Pantas jika Umar bin |Khaththab sering mengingatkan umat islam
untuk selalu melakukan muhasabah diri.” Hasibu Qobla an tuhasabu,” artinya
hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan dalam pandangan Hasan Al
– Bashri muhasabah akan meringankan hisab dihari akhir. Sebab Allah tidak
pernah melewatkan satu perbuatan pun melainkan telah tercatat di Sisi-Nya.
“Allah
mengumpulkan ( mencatat ) amal perbuatan itu, padahal mereka telah
melupakannya.”( QS. Al. Mujadillah:6 ) Jadi tidak sepatutnya jika seoarang
muslim melewati hari – harinya tanpa melakukan muhasabah diri. Karena hanya
dengan muhasabah itulah hati kita terjaga dari kelalaian, mulut terhindar dari
mengucapkan keburukan dan perbuatan kita akan terpelihara dari segala maksiat
dan kemungkaran.
Ø Pembahasan:
Dengan demikian
muhasabah berarti perlu kita lakukan setiah hari. Mengenai waktunya, Ibnul
Qoyyim berkata, “ Muhasabah itu dilakukan sebelum melakukan perbuatan dan
setelah melakukan perbuatan.” Demikianlah beliau terangkan dalam kitabnya
Mukhtashar Minhajul Qoshidin.
Muhasabah sebelum
melakukan perbuatan seorang muslim berhenti pada awal keinginan dan kehendaknya
serta tidak bersegera melakukan perbuatan sampai jelas statusnya. Setidaknya
ada tiga pertanyaan yang harus dijawab.
Pertama, apakah
perbuatan yang diinginkan mampu dilakukan atau tidak .
Kedua, apakah
perbuatan itu sesuai syariat
Ketiga, apakah
perbuatan itu akan dilakukan ikhlas karena Allah SWT
Sementara itu,
untuk muhasabah setelah melakukan perbuatan dapat dicek melalui apakah
perbuatannya sesuai syariat dan apakah dilakukan ikhlas karena Allah Menurut
Ibnu Qayyim muhasbah setelah melakukan perbuatan ini tiga macam.
Pertama,
muhasabah atas ketaatan yang diabaikan Kedua, muhasabah atas setiap perbuatan yang
apabila ditinggalkan lebih baik daripada dilakukan. Ketiga, Muhasabah atas
perbuatan yang mubah yang tidak dilakukannya.
Lebih jauh Ibnu
Qudamah berkata, “ Seyogyanya bagi seorang muslim itu menyisihkan waktunya pada
pagi hari dan sore hari untuk muhasabah diri. Dan ia menghitungnya sebagaimana
para pedagang dengan rekan rekan nya menghitung keuntungan dan kerugian
transaksi mereka setiap akhir penjualan.” Keuntungan dalam melakukan muhasabah
dengan gemar, rutin
dan terus-menerus melakukan muhasabah diri maka kita akan memperoleh banyak
manfaat atau keuntungan.
Pertama. Mendorng
diri sendiri semakin antusias dan konsisten melakukan amal amal sholeh,
sehingga lahir kesadaran dan harapan akan kepada Allah hingga lahir
kekhusyukkan dalam setiap ibadah
Ø Pemecahan Masalah
“Sesungguhnya
mereka adalah orang orang yang selalu bersegera dalam “ kedua kaki seorang
hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat
perkara:
Tentang umurnya,
untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya , digunakkan untuk apa, tentang
hartanya , dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan dan tentang ilmunya, apa
yang dilakukan dengan ilmunya itu.”
( HR. Tirmidzi).mengerjakan
perbuatan – perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan
cemas. Dan mereka adalah orang orang yang khusyuk kepada kami.” (QS. Al anbiya:
90)
Kedua tidak akan
pernah lupa apalagi memandang salah karunia dan nikmat nikmat Allah yang telah dianugerahkan dengan
kata lain akan memantik rasa syukur yang mendalam atas segala karunia Allah
Ta’ala.
Ketiga akan
terhindar dari melakukan ghibah, dan namimah yang akan berakibat pada hangusnya
pahala dari amalan sholeh yang disusun selama hidup. Sebab , orang yang
bicaranya buruk adalah orang yang pasti tidak pernah bermuhasabah dirinya
sendiri, sehingga berlaku kata pepatah:” semut diseberang jauh kelihatan
sedangkan gajah didepan mata tidak terlihat.
Ø Kesimpulan:
Dengan demikian
merugilah muslim menghabiskan umurnya tanpa muhasabah diri , sehingga keras
hatinya dan buruk perangainya . padahal .
hanya dengan muhasabah semata, iman seseorang muslim, akan terpelihara dan
taqwa menjadi nyata . Mumpung belum berpisah jauh dengan ramadhan, mari kita
bangun budaya muhasabah diri dan selaua introspeksi diri ( Imam Nawawi )
Aktivis islam

Tidak ada komentar: