Anjar Prihatanto
Pamilih
Santri Mandiri
VII DPU Daarut Tauhid
raqanzhar@gmail.com
Program Studi Teknik Informatika Strata 1
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRAK
Sosial media adalah salah satu media dakwah dalam metode
dakwah yang sangat efektif dalam penyampaian kepada masyarakat. Kebutuhan
manusia akan informasi pada era dunia modern ini didominasi oleh media visual,
dimana setiap kali orang pasti akan membutuhkannya. Sosial media sebagai media
dakwah secara kreatif melalui komunikasi visual. sehingga memiliki fungsi dan
tujuan yaitu : menginformasikan, menghibur, mempengaruhi, dan sebagai kontrol
sosial. Dengan demikian, keberadaan media dakwah melalui sosial media sebagai
media propaganda sangatlah strategis.
PENDAHULUAN
Beragam macam media komunikasi dalam
memberikan informasi yang tanpa batas. Kemajuan begitu pesatnya teknologi di
era globalisasi yang membawa ke dalam revolusi
informasi dan komunikasi. Sehingga mempermudah manusia untuk saling
berhubungan serta meningkatkan jejaring sosial (social networking). Informasi meliputi pesan dan berita dapat
dengan mudah diterima masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.
Suatu pesan atau berita dapat dengan
mudah diterima oleh masyarakat dalam waktu yang relatif singkat. Diantara
problematika umat sekarang ini adalah tentang ghazwul fikri (perang
pemikiran) yakni suatu inovasi pemikiran atau suatu gerakan yang sangat hebat
dalam persoalan pemikiran. Akibat dari berbagai bentuk dan macam informasi yang
dapat diakses dengan mudah dan murah.
Perang pemikiran
menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia. Tidak hanya mengenai
masalah-masalah ilmu pengetahuan, tapi juga seluruh dimensi kehidupan diawali
dengan pemikiran itu sendiri
Berdakwah adalah salah satu kewajiban umat muslim. Sasaran dan Strategi dakwah dengan cara-cara efektif dan efisien dalam
menyamapaikan ajaran-ajaran Allah SWT. Dakwah melalui internet merupakan suatu inovasi terbaru dalam syiar Islam, internet
sangat potensial untuk dimanfaatkan. Perkembangan teknologi informasi harus
dimanfaatkan dan di kuasai oleh Umat Muslim.
“Barangsiapa yang menyeru/mengajak (orang lain) kepada petunjuk maka
dia akan mendapatkan pahala seperti pahala-pahala dari orang-orang yang
mengikutinya, yang hal itu tidak mengurangi pahala-pahala mereka sedikit pun,
dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia akan mendapat dosa
seperti dosa-dosa dari orang-orang yang mengikutinya, yang hal itu tidak
mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim no.2674)
PEMBAHASAN
Urgensi Dakwah
Urgensi da’wah dilihat dari dua sisi pandang. Pertama Da’wah sebagai
kebutuhan dasar kemanusiaan dan kedua da’wah sebagai kewajiban syar’i artinya
kewajiban di atas pundak setiap muslim yang ditetapkan secara syar’i, menurut
nash-nash Al Qur’an dal Al Hadits. Sebagian ulama ada yang
menyebut berdakwah itu hukumnya fardu kifayah (kewajiban kolektif), sebagian
lainnya menyatakan fardu ain. Meski begitu, Rasulullah SAW tetap selalu
mengajarkan agar seorang Muslim selalu menyeru pada jalan kebaikan dengan cara-cara
yang baik. Dakwah berarti kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan
memanggil orang lain untuk beriman dan taat kepada Allah SWT, sesuai dengan
garis akidah, syariat dan akhlak Islam. Secara bahasa, dakwah merupakan masdar
(kata benda) dari kata kerja da’a yad’u yang artinya “panggilan”, “seruan” atau
“ajakan”.
Dakwah sering dirangkaikan dengan kata “Ilmu” dan kata “Islam”, sehingga
menjadi “Ilmu dakwah” dan Ilmu Islam” atau ad-dakwah al-Islamiyah. Orang yang
berdakwah disebut dai (juru dakwah), sedangkan obyek dakwah disebut mad’u.
Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi
Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui
lisan, tulisan dan perbuatan.
Dakwah fardiah yakni metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang
lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan
terbatas. Kedua, dakwah ammah yakni jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang
dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan
pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk khutbah (pidato).
Selain itu juga dikenal istilah dakwah bil-Lisan yakni penyampaian informasi
atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek
dan obyek dakwah). Ditambah, Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk
dakwah bil-haal yakni dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini
dimaksudkan agar si penerima dakwah (mad’u) mengikuti sang dai. Berdakwah
dengan perbuatan memiliki pengaruh yang besar pada mad’u.
Di era media komunikasi ini, umat Muslim pun bisa berdakwah bit-tadwin
(melalui tulisan), baik dengan menulis di visual, koran, internet, majalah,
buletin atau melalui buku. Rasulullah SAW juga mengingatkan agar dakwah
dilakukan dengan cara yang arif dan bijaksana.
Mengetahui
keutamaan dakwah termasuk faktor terpenting yang mempengaruhi konsistensi
seorang muslim dalam berdakwah dan menjaga semangat dakwah, karena keyakinan
terhadap keutamaan dakwah dapat menjadikannya merasa ringan menghadapi beban
dan rintangan dakwah betapapun beratnya. Beberapa keutamannya adalah sebagai
berikut :
- Dakwah adalah Muhimmatur Rusul (Tugas Utama Para
Rasul alaihimussalam)
- Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal yang Terbaik)
- Dakwah memiliki keutamaan yang besar karena para
da’i akan memperoleh balasan yang besar dan berlipat ganda (al-hushulu
‘ala al-ajri al-‘azhim)
- Dakwah dapat menyelamatkan kita dari azab Allah
swt (An-Najatu minal ‘Azab)
- Dakwah adalah Jalan Menuju Khairu Ummah
Sosial Media
Kehadiran media massa, seperti surat
kabar, radio, televisi dan internet, sebagai komunikasi abad modern telah
berpengaruh luas. Suatu pesan atau berita dapat dengan mudah diterima oleh
masyarakat dalam waktu yang relatif singkat. Di dukung dengan fasilitas
Internet yang terdapat dimana-mana dengan menggunakan WiFi . Dengan WIFI pengguna dapat mengakses internet dengan cepat, Wifi merupakan
singkatan dari Wireless Fidelity. Wifi adalah teknologi
jaringan tanpa kabel yang menggunakan frekuensi tinggi.
Pengertian
media sosial atau dalam bahasa inggris “Social Media” menurut tata
bahasa, terdiri dari kata “Social” yang memiliki arti
kemasyarakatan atau sebuah interaksi dan “Media” adalah sebuah wadah
atau tempat sosial itu sendiri. Media
sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum dan dunia virtual. Blog,
jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Jejaring sosial
adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau
organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena
kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan
keluarga”. Istilah ini diperkenalkan oleh
profesor J.A. Barnes di tahun 1954.
Berdakwah Dengan Media
Rasulullah SAW, dalam haditsnya “ Sungguh kalian akan mengikuti cara-cara
Sunan, gaya-gaya orang-orang sebelum kalian satu jengkal, satu hasta, satu
depa, secara bertahap sehingga sampai mereka memasuki lubang biawak sekalipun
kalian akan mengikutinya”. Para sahabat bertanya, ”Yahudi dan Nasrani?”. Jawab
Rasul, ”Siapa lagi kalau bukan mereka”. Karena umat tidak punya nilai, tidak
memiliki prinsip-prinsip yang sangat berharga sebagaimana yang ada di dalam Al
Qur’an dan As Sunnah, akhirnya yang mereka lakukan adalah mencari nilai dari
orang lain. Kalau sudah demikian yang terjadi, maka mereka akan mengikuti apa
saja sesuai dengan kebiasaan orang lain. Akibatnya adalah ikut-ikutan(Taklid).
Antisipasi ini nampaknya sudah terasa
di masa sekarang. Penyebabnya adalah umat ini telah kehilangan nilai, prinsip
dan tidak punya paradigma dalam hidup serta konsep hidup tidak jelas. Padahal
dalam Qur’an dan Sunnah sangat kaya dengan seluruh prinsip kehidupan manusia.
Salah satu aspek yang bisa ditinjau
adalah dari segi sarana dan prasarana dalam hal ini adalah media dakwah, karena
dakwah merupakan kegiatan yang bersifat universal yang menjangkau semua segi
kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, sehingga cara berdakwah
pun sekarang mengalami perkembangan. Dakwah tidak lagi dilakukan secara
sederhana, tetapi mulai memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal ini dilakukan agar
segmen dakwah lebih meluas dan agar dakwah bisa dilakukan lebih insentif.
Dakwah bisa dilakukan melalui media massa dan diterima oleh orang banyak.
Karena sifatnya massal maka penerima pesan dakwah tidak hanya dikalangan
tertentu saja. Kalangan yang dijangkau bisa luas begitu pula dampak yang
ditimbulkannya. kini berdakwah mempunyai tantangan sendiri. Media komunikasi
pun terbagi menjadi dua yaitu, memanfaatkan jalur cetak atau konvenkuensi.
Selain itu ada pula yang bersifat elektronik, yang merupakan implikasi dari
kemajuan teknologi. Media komunikasi cetak misalnya surat kabar, majalah,
selembaran dan lain sebagainya. Sedangkan media komunikasi elektronik misalnya
pesawat televisi, dan yang paling mutakhir adalah internet.
Dakwah tidak lagi dilakukan sebatas
pemberian khutbah di masjid/mushalla, kantor-kantor, sekolah dan lembaga formal
lainnya. seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi informasi penyebaran
dakwah Islamiyah tersebar melalui media teknologi, khususnya teknologi
informasi seperti Internet. Dengan trend digital life, sesungguhnya kemudahan
dari Allah SWT untuk nasyrul fikrah semakin terbuka lebar.
Kesempatan yang dimaksud ialah bagaimana orang-orang
yang peduli terhadap kemampuan dakwah maupun memanfaatkan media internet
tersebut sebagai sarana dan media dakwah untuk menunjang proses dakwah
Islamiyah.
KESIMPULAN
Dakwah merupakan serangkaian aktivitas mensosialisasikan ajaran-ajaran dan
nilai-nilai yang terkandung dalam Islam dengan hikmah dan kebijaksanaan agar
mereka mengerti, memahami dan melaksanakan pesan tersebut guna mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Akan tetapi,
ada kekurangan bila berdakwah melalui internet diantaranya sasarannya yang
mungkin terbatas yaitu hanya bagi orang yang menggunakan internet dan mereka
mampu untuk mengakses internet. Sedangkan orang-orang yang mempunyai internet,
bisa di kategorikan menengah ke atas. Dengan demikian berdakwah melalui
internet atau dunia maya memiliki cakupan yang sangat luas, bisa sampai pada
tahapan intenational bukan lagi nasional . Metode dan sarana untuk
berdakwah sangat banyak dan luas atau bahkan mungkin tidak akan ada batasnya.
Sebab semua yang bisa dikerjakan oleh manusia dan apa yang ada di muka bumi ini
selagi tidak berbenturan dengan doktrin Islam, maka hal itu boleh dijadikan
sebagai metode dan sarana untuk berdakwah.
DAFTAR PUSTAKA
Abd.Khaliq,
Abdurahman, Strategi Dakwah Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi
: CV. Pustaka Mantik, 2002.

Tidak ada komentar: